Memperkenalkan
dunia usaha dan kewirausahaan sejak dini merupakan hal yang harus dicoba dan kalau
memungkinkan dijadikan kurikulum nasional pendidikan kita.
Mulai tingkat SMP
(Sekolah Menengah Pertama) kelas 8 dan 9 bisa dijadikan sasaran program kewirausahaan
ini. Karena pada usia 15 tahunan anak/remaja mulai senang dengan hal-hal yang
baru dalam hidupnya, senang berpetualang juga mulai tumbuh daya khayal dan kreativitasnya.
Dengan program
study kewirausahaan ini, selain bisa menjadi sarana aktualisasi anak, juga bisa
menjadi sarana efektif pencegahan kenakalan remaja. Tentu saja untuk kebutuhan
ini diperlukan multi peran dari guru yakni sebagai motivator dan fasilitator
pembelajaran.
Implementasi program
kewirausahaan di sekolah, pembekalan pembelajaran pada anak tidak hanya teori
dan konsep saja, akan tetapi harus terintegral dengan praktek/aplikasinya di
lapangan. Anak dibiasakan berjualan,
anak dibiasakan berpikir dan berorientasi profit (Profit Oriented). Tentu saja
agar tidak terjebak pola hitam putih keduniawian (hubuddunya) dibarengi pula
dengan pembelajaran moralitas dan akhlak sehingga tercipta harmonisasi yang serasi
sesuai dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaannya.
Dunia usaha
diharapkan mengambil peranan untuk mewujudkan hal ini dengan cara memberikan fasilitas
pembelajaran, diantaranya yang bisa dilakukan membantu sekolah dalam pengadaan ATK,
kursi dan meja belajar, komputerisasi sekolah, maupun pengadaan bangunan
sekolah/madrasah.
Agar perusahaan
tidak merugi, bantuan ke sekolah diintergralkan dengan program promosi/iklan.
Efeknya tentu saja anak akan belajar langsung dari program promosi perusahaan
tersebut. Tinggal sekarang apakah perusahaan/dunia usaha peduli pendidikan anak
bangsa? Kami menunggu…..! Terima kasih…..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar